Tidak ada kebaikan bagi pembicaraan kecuali dengan amalan.
Tidak ada kebaikan bagi harta kecuali dengan kedermawanan.
Tidak ada kebaikan bagi sahabat kecuali dengan kesetiaan.
Tidak ada kebaikan bagi shadaqah kecuali niat yang ikhlas.
Tidak ada kebaikan bagi kehidupan kecuali kesihatan dan keamanan

Minggu, 21 November 2010

Hari hariku Bersamanya

Ini hari-hari ku bersama dia yang selalu bersama di sekolah, tentu saja kami berdua satu kelas di kelas yang sama, tidak tahu mengapa aku bisa sangat dekat dengan nya,melebihi dari seorang sahabat biasa. Suatu hari ada acara sekolah yang mengharuskan kami ikut dalam acara tahunan sekolah, sebagai perwakilan kelas. Yup, kami berdua aku dan dia kalian pasti sudah tahu kan siapa yang ku bicarakan (teman dekatku ) hehe . Sebut saja dia Mada, cowok cuek dengan penampilan nya dengan wajah yang aneh yang biasa diguyoni oleh teman-temannya mirip dengan Mr.bean . Kadang aku heran mengapa dia bisa mirip dengan aktor yang lucu itu, tapi tak apalah sikap nya ramah dan baik padaku. Sesudah mendaftarkan diri kepanita acara dan diberi pengarahan tentang apa saja yang harus dibawa besok pagi, kami segera menbicarakan nya di kelas. Setelah membicarakan nya ternyata dia belum mempunyai sepeda, segeralah dia mencari sepeda itu dengan meminjam tetangga nya. Yup, sepedah gunung berwarna kuning yang dipinjam nya… Setelah dilihat-lihat ternyata ada banyak kerusakan pada sepedah itu, segeralah dia memperbaikinya. Dengan susah payah dia mencari tukang tambal ban yang akhirnya ketemu. Tak lama terdengar dering sms di handphone ku, terlihat sebuah pesan dari Mada “ sepedah itu pake baju apa?” dan ku balas "hah sepeda yang emang bisa pake baju yaa? Yang ada juga orang nya, gimana sihh?”. Pertanyaan dan jawaban yang aneh. Yasudahlah kami saling smsan tentang persiapan apa saja yang harus disiapkan untuk acara besok. Biasanya tak seperti itu padaku, cuek, jarang tidak pernah sms duluan, pokok nya tak seperti biasanya. Tapi tak menagapa toh dia tidak menyusahkan ku. Kami smsan hingga larut malam sampai-sampai lupa jika acara tersebut diadakan besok pagi, dan akami saling mengingatkan untuk segera tidur dan bangun pagi besok. Esokan hari nya …. Zzzzzzzzzzzzzttttttt terdengar getaran sms masuk. Setelah kulihat ternyata dari Mada: “ dhin, bangun … “Dengan mata yang masih mengantuk aku membalas sms nya “ iya, masih ngantuk nih” lalu dia membalas “ pake baju apa dhin? Sepedah gue ban nya bocor nih, bingung mau cari tukang tambel ban dimana … “ dan ku balas “ lah kok bisa sihh? Bukan nya didepan rumah ada? Cari dulu gihh “ dia membalas " iya sihh gue coba cari dulu pakali motor, baru bawa sepedah nya kalo udah ada tukanga tambal ban yang buka “ .“ ouh yaudah hati-hati ya, awas masih ileran, hehhee ..”“ iya, enak aja .”Setelah itu akupun bersiap mandi untuk pergi kesekolah … Di sekolah …. Zzztttttttt .. (suara sms mauk) dari mada lagi …“ yee, nih gue udah ketemu tukang tambel ban nya hehhe… li jalan duluan aja ““ bagus deh, yaudah. Gue udah di sekolah nihh “ (padahal masih dirumah hehee).“ ia, paling lama gue nyampe di sekolah 30 menit lagi ““ iya, hati-hati ya !”“ iya” Aku pun segera pergi kesekolah, sesampai ny disana sudah banyak sekali yang dating. Setelah absent kali diberikan kaos dan uang transport . di dalam hati (lama banget ya si mada? Udah mau jalan juga). Tak lama kemudian dia pun dating dengan tergesa-gesa dan kami para rombongan bersiap untuk bersepedah ria . Diperjalanan .. “ Dari mana aja sih lama banget? Kok baru deteng” Tanya ku pada nya. “ abis tambal ban lah, gimana sih kan udah bilang, lagi pula banyak juga yang bannya bocor” jawab nya. “ iya juga sihh, kasian kaka gue yang satu ini” (padahal aku lebih tua 5 hari dari pada dia hehe ) . “ apa sihh ade, udah jagan meleng” ( sambil tersenyum manis ) Di perjalanankami asyik mengobrol sampai-sampai hampir menabrak temanku yang ada didepan barisan. Rute yang kami lewati ternyata lewat rumah ku, dan kebetulan aku ingin mengganti tas ku dengan tas punggung. Tadinya aku ingin menunjukkan dimana rumahku pada Mada, kerena aku terlalu bersemangat untuk mengganti tas maka gagal dan aku meninggalkan mada sendirian.Sempat aku tertinggal rombongan sepeda, untung nya ada tukang ojek yang memberitahukan ku bahwa rombongan telah melewati depan gang rumah ku. Segera aku melesat dengan cepat menggenjot sepedaku dan menyusul para rombongan lalu berbaris tepet disamping dia. ” cepet banget dhin. udah ada disini lagi aja” sahutnya . ” iya dong, dini gitu . hehehe. duh capek nih abis ngebut ” jawabku. ” lagian siapa yang suruh kamu pulang ganti tas dulu? udah dibilangin ga usah juga! ”. ” iya ya maaf ”. ” jangan manja deh sama gue”. ” iya maaf, udah nih marah nya?”. ” udah deh ga usah dibahas lagi .." (sambil tersenyum manis padaku). Di perjalanan kami selalu bercanda mengguyoni teman-temanku yang lain yang ikut dalam rombongan. disini aku merasa senang diperhatikan oleh nya, senang sekali.. tapi sayang, dia hanya menganggapku hanya sahabat dan adik kecil nya saja. Sesampainya di SMA 3 Terdengar suara pengisi acara ” Selamat datang kepada rombongan SMAN79 Jakarta”. setelah kami parkirkan sepeda kami dilapangan dan mengambil kupon makanan yang telah disediakan, yang berisikan 1 botol air mineral, kupon sabu dan roti majestik. Dengan lahap Mada dan aku menghabiskan roti yang berisi sosis yang lezat itu dengan sekali gigitan. hmm nyamnyam . Tak lama rombongan dari SMAN 43 pun datang. Terlihat ada dua orang temanku yang juga ikut acara ini. Teman lama SMP ku Rahma dini dan Inha. Langsung saja aku menyapa mereka berdua ” din, baru dateng? siapa aja yang ikut? lutfi ikut ga? hehe ”. Lutfi itu teman dekatku sewaktu di SMP dulu. ” banyak ada Fuad, Deny, Aang, yah Lutfi mah ga ikut. mana mau dia ikut acara yang beginian. oiya lw sama siapa?” jawab nya. ” gue sama Mada, hehe”. ” yang mana orangnya?”. ” tuh ! " (sambil menunjuk ke arah mada ). ” ah coba dia ikut” tanyaku. ” hehe nanti deh gue bilangin ke dia kalo lo nyariin dia” jawab rahma.” sipp dah. Udah dulu ya gue mau kesana”. ” Kepada seluruh peserta diharapkan untuk segera bersiap-siap untuk memulai bersepedah” terdengar suara himbauan dari panitia acara. Kami pun segera bersiap-siap di samping sepeda masing-masing. Selama lomba sepedah ria … Awalnya aku dan dia berjalan beriringan, namun ketika temanku mengajak untuk bersama akhirnya kami berpisah, dia tepat berada dibelakangku dan menjagaku. Kami semua saling beradu balap siapa yang paling cepat menuju garis akhir. Selama di perjalanan aku bertemu dengan Aang, dia teman sebangkunya Lutfi disekolah. Setelah berkenalan kami berbincang-bincang sangat banyak tentang apa saja yang dilakukan Lutfi disekolah. Tentusaja aku sangat bersemangat membicarakanya, karena dia adalah cinta pertamaku sewaktu SMP dulu. Dan sampai sekarangpun aku masih suka padanya. Ternyata mereka berdua, Aang dan Lutfi sedang ada masalah, dia sangat berapi-api menceritakan permasalahan itu padaku. Aku hanya bias tersenyum, memberi tanggapan dan mencoba memberikan solusi padanya. Tapi susah, kata aang “ Lutfi tuh keras kepala banget”. Ya memang dia memang seperti itu yang seperti aku kenal. Tiba-tiba ban belakang ku oleng, dan aku pun terjatuh. Ternyata Mada menabrakku hingga terjatuh, wajah nya terlihat sinis, entah mengapa dia jadi seperti itu. Mungkin dia marah karena aku berdekatan dengan Aang, dan mungkin dia menganggap aang itu Lutfi??. Mada lari begitu saja meninggalkanku tanpa meminta maaf sedikitpun. Ah biarlah mungkin hanya sebentar ngambeknya. Aku pun melanjutkan kembali perjalananku dengan Aang dan teman-teman yang lain. Setelah menuju garis akhir menuju ke SMA3 lagi, kami segera menukarkan kupon sabu yang kami terima tadi. Eitz bukan sabu-sabu narkoba, tapi sarapan bubur. Mada masih terilhat manyun melihatku. Segeralah aku menghampirinya dan bertanya mengapa Ia berbuat seperti itu kepadaku tadi. “ da, lo kenapa sih tadi? Tega banget lo sama gue tadi. Cerita dong ! “ tanyaku“ah, diem deh tuh Lutfi kan? ““ Lutfi? Bukan tau, tu Aang”“boong, tu bokin lo kan?” (bokin=pacar)“ bukan lah, jauh kali sama Lutfi. Cakepan dia dari pada Aang”“oh, deket banget lo ma dia” “ lah emang kenapa? Biasa aja kali. Ga sedeket gue sama lo”“ya beda aja”“ouh, cemburu nih ceritanya”“enngak kok”“ye, ngaku aja lagi, pipi lo merah tau!”“iye deh iyeee”“udah, makan nih buburnya nanti dingin lhooo !”“iya, suapin dongg ““ huuu, manja. Sama Vita aja sana” (vita: cinta pertamanya dia)“ah, Vita udah kelaut. Kan ada kamuu “ Akuu hanya tersenyum saja. Sambil memakan sarapan bubur kami dihibur oleh penampilan dari teman-teman dari sekolah lain yang ada dikecamatan sekolahku. Ada yang menyumbangkan suaranya untuk menyanyi, memainkan gitar, cherss, dance, salsa dan masih banyak lagi. Dia bawel sekali. Selalu mengomentari setiap pertunjukan. Ada yang dibilang norak lah, jadul lah, fals lah. Huh, ada-ada saja. Apalagi saat aku menyanyikan lagu kesukaan ku. Padahal suaraku tidak terlalu jelek. Dia bilang “ udah ga usah nyanyi deh, bikin sakit perut aja”. Uhh dasar payah Setelah acara selesai kamipun bergegas untuk pulang. Ramdin mengajakku untuk plang bersama. Ketika ku ingin mengambil sepeda Mada terus saja memengang sepedaku. Seakan-akan dia tidak ingin aku pulang bersama ramdin. “ ngapain pulang bareng sama dia? Mending pulang sama gue aja” tanyanya.“ emang kenapa?”“ lo gimana sih, berangkat bareng gue, masa pulang bareng dia sih? Ga sopan !”“ gak sopan gimana?”“ iya, udah lo bareng gue, gue gak mau tau”“ ye maksa!”“ terserah !”“ iya ya. Bareng sama lo. Udah jangan manyun dong, jelek tau !”. Tersenyum aku melihatnya, lucu melihat wajahnya yang sedang manyun, seperti anak kecil. Akhirnya kami dan rombongan pulang bersama-sama. Dengan semangat kakak kelasku, Novrian memimpin barisan. Mada masih terlihat manyun padaku, aku mengajak nya bercanda dan diapun kembali tersenyum padaku. Tiba-tiba ….. Stteerrnngg … suara besi yang terpental diaspal. Setelah dilihat ternyata kakak kelasku yang terjatuh dan terpental didekat sungai Malang. Lutut, paha, tangan, kening kak Iyan lecet semua. Dia tidak fokus mengendarai sepeda sehingga dia menabrak mobil yang ada didepan nya. Ditambah sepeda yang rem nya blong. Semakin lengkap penderitaannya. Pemilik mobil yang ditabrak itu keluar dan memarahi kak Iyan. Dan segeralah dia meminta maaf kepada pemilik mobil.Kasmi pun berhenti sejenak untuk membantu mengobati luka kak Iyan. Kakinya bengkak sehingga membuat dia jalan terpincang-pincang. Akhirnya ia pulang dengan menahan perih membawa sepeda yang terlihat sedikit penyok. Berjalan sebentar dan tak kuat menahan perih kami pun singgah disebuah taman dengan pohon yang rindang dekat rumahku. Yup, kami semuapun berteduh disana. Kehausan, kami membeli semangkuk es teller yang sangat segar. Segeralah kami menghabiskannya bersama-sama. Tak lama temanku Ramdin, Inha dan Aang lewat. Aku menghampiri mereka dan mengajak mereka untuk memakan es bersama. Aku heran saat mada menatap Aang, pandangannya terkesan dia benci padanya. Padahal dia tidak kenal dengaan Aang. Ah, mungkin itu hanya perasaanku saja. Dan tiba-tiba ia menyuapi es itu padaku. Setelah mengahbiskan satu mangkuk es kami pun melanjutkan perjalanan untuk kembali kesekolah. " rumah lo dimana?" tanyanya." nih, dikit lagi juga sampe. Mau mampir gak?"" mmm, boleh-boleh " Akhirnya aku jadi juga memberi tahukan dimana rumahku padanya. Ternyata dirumah tidak ada siapa-siapa, karena jam masih menunjukkan pukul 10.00. adikku masih disekolah. Aku menawarkan nya makan, namun ia menolak. Kami berbincang-bincang tentang apa saja tugas untuk besok dan mengerjakannya bersama. Seusai mengerjakan tugas diapun pamit pulang. Aku mengantarnya sampai depan jalan, dan tak lupa mengucapkan hati-hati padanya. Entah mengapa saat dia pulang aku sangat mencemaskannya. Mungkin saja hanya persaan ku saja. Toh, jika dia sudah sampai dirumah pasti memberitahukan ku. Nananananana dentingan gitar nada dering telepon masuk di handphoneku. Ternyata panggilan masuk dari mada. Tanpa berdiamdiri aku pun mengangkat telfonnya. dhin , gue udah sampe "" ouh, kama bangett? Kemana dulu"" bantuin kak Iyan dulu, tadi gue kesekolah"" ouhh, udah sana istriahat dulu, kecapean juga"" iya, ni lagi dikamar sambil tidur-tiduran"" yaudah, jangan online muluu"" emang kenapa? Ga boleh? "" mmm boleh sih, tapi gak bosen apa?"" ya juga sihh. Oiya, yang tadi itu Lutfi kan?"" bukan, tuh Aang. Masa lutfi kayak gitu sihh?"" boong !"" emang kenapa sih gak percaya banget?"" ya, takut aja lo bohong sama gue "" ouh, jadi gini nih ga percaya sama gue?"" ga juga sihh, mm yaudah deh percaya gue sama lo"" gitu dongg J "" iya, tadi Iyan kasian deh. Parah banget lecetnya"" ah masa sih? Udah diobatin kan?"" udah sih pake obat merah"" ouh, mangkannya hati-hati, lo kan suka bawa motor ngebut"" iya, kadang-kadang kali ngebutnya kalo mendesak banget"" ya sama aja bahayanya "" mmm, udah makan belom?"" blom nihh, tadi doang pas di SMA 3"" yaudah makan dulu sonoo !"" iye, nih lagi mau bikin masi goreng"" nasi goreng? Boleh tuhh. Enakk gak?"" ehhm, enak dong pastinya. Ckckck "" ah masa, nanti bawa ya kesekolah "" sippp, bayar lho ! "" gampang, oiya besok kerumah ya. "" ngapain?"" udah besok kerumah aja, latihan senam"" ouh, yaudah . jam berapa?"" jam 10an dehh "" oke, gue tunggu ya ! "" sipp"" mm, udah dulu ya. Mau online dulu. Dadahh !"" ugh dasar, ya dadahh" Bingung mengapa dia jadi seperti itu. Bukannya aku GR atau apa, perasaan ku mengatakan kalau dia suka terhadapku. Mulai dari dari sikapnya, tatapannya saat melihatku dan bertapa sinisnya saat dia melihatku berdua berbincang-bincang dengan Aang. Ah sudahlah jangan terlalu berharap banyak. Aku dan dia hanya bersahabat, mana mungkin bisa menjadi seorang pacar. Aku tersadar kalau aku sedang memasak nasi goreng, segeralah ku mematikan kompor dan menghidangkan nasi itu kedalam mangkuk piring, dan segera menghabiskannya lalu tidur siang. Soreharinya saat ku menghidupkan komputer untuk Online di facebook. Aku melihat pesan antar dinding antara Mada dengan Mela yang bertuliskan mereka sedang saling membicarakan ku. Aku membaca pesan dinding tersebut dari awal hingga akhir. Aku tercengang saat melihat Mada menuliskan kata Sayang saat memanggil Mela. Ternyata mereka mempunyai hubungan yang cukup serius, entah mereka berpacaran atau tidak akupun tak tahu. Yang jelas mereka saling memanggil dengan sebutan sayang dan aku kamu. Kata-kata sayang itu membuatku sedikit kesal. Tapi apa gunanya jika aku marah pada mereka berdua, toh mereka berhak untuk menjalin suatu hubungan. Entah itu sahabat atau apa. Aku juga tak ingin menggangu mereka. Tapi aku ingin tahu, Mada itu menganggapku sebagai apa. Ingin rasanya tuk bertanya padanya, namun aku takut jika dia pergi menjauh dariku. Biarsaja ku simpan perasaan ini. Aku memutuskan untuk offline. Dan mengirimkan pesan sms kepada mada yang berisikan " ciee, yang jadian sama mela ..". tak lama dia membalasnya " hah? Maksud lo apa?". Dan ku balas " iya, tadi di wall". Dia balas " apaan sihh? Tau ah ! ". jawaban yang semakin membuatku penasaran rtentang hubungan mereka berdua. Huth, sudah lah piusing aku memikirkannya. Lebih baik aku belajar untuk hari besok. Keesokan harinya ..... Seperti biasa bangun siang, mandi, lalu nonton Tv. Itu kebiasaan ku setiap hari dirumah. Jam sudah menunjukan jam 09.30. pagi –pagi mada sudah smsku, mangingatkan bawa jam sepuluh aku harus kerumahnya. Akupun bergegas menyiapkan pakaian untuk pergi kesana. Dengan tergesa-gesa aku berjalan menuju rumahnya. Karena aku takut jika temen-temenku yang lain sudah ada disana menungguku untuk latihan senam. Setibanya dirumah mada .. Tak terdengar suara teman-temanku yang gaduh jika mereka kerumah Mada. Tak terlihat satupun dari mereka yang ada didalam rumah Mada. Rumahnya sepi, pintu gerbang nya terbuka. Yasudah aku masuk, dan dia tertawa melihatku yang kepanikan. Kucubit saja pinggangnya sampai sakit. Setelah puas mencubitnya dia meminta maaf. " aduh, sakit tau. Ga mikir apa?" kata Mada" emang enak, lagi ngerjain gue. Lo jiga mikir dongg "" iyee, lagi lucu banget muka lo kalo lagi panik"" ih jahat banget sih lo ma gue"" lagiaann, orang gue ga bilang sama anak-anak buat kerumah. Ni biar lo kesinia aja, nemenin gue dirumah "" yee, kurang asem lu, emang bonyok lo pada kemana?"" hehheee, pergi. gue disuruh jaga rumah"" ouhh, kasian. Biasanya juga ikut lo. Lokan anak mami "" yee, kurang asem lo ! "" biarinn hueekk :p "" yaudah tuh online aja, biar ga bete nemenin gue seharian."" hah? Seharian? Ogah ah"" yee bodo. Ntar gue anter balik deh"" ah ngomongnya doang lo, paling-paling gue disuru naek 44"" iyee .." Yasudah akupun menemaninya sambil online. Saat aku melihat profile ku dia bertanya. " yang mana sih yang namanya Lutfi itu?". Aku pun memberitahukannya. Dia membanding-bandingakan antara dia dengan Lutfi, jelas saja jauh berbeda. Mada mempunyai wajah yang kotak, dan Lutfi memiliki wajah yang Bulat. Dan mata mereka pun berbeda, mada bermata belo dan lutfi bermata sipit. Aku hanya bisa tersenyum dan membela lutfi saat dia menjelek-jelekan nya. Dan aku mulai penasaran tentang perasaan nya padaku. Setelah melihat hubungan antara dia dan Mela. " din, coba lo jelasin temen-temen SMP lo siape aja"" iya. Emang buat apaan?"" udeh jelasin aja, pengen tau gue"" ohh, tapi jelasin nya hubungan lo sama mela"" ogah,"" dih gitu gantian dong ! "" ga! "" terserah, gue juga gak mau " Dia terdiam dan akupun mulai berusaha untuk membujuknya agar memberitahu hubungan antara Mela dan dia. Terus saja dia mengalihkan pembicaraan ku. Yasudah lah jika tak mau memberi tahukanku, nanti juga dia cerita. Ku lanjutkan onlineku dan chat dengan temen-temenku yang lain. Dia pergi kekemarnya dan ayik bermain PS. Tak sadar jam sudah menunjukkan pukul 17.00 . Aku menghamprinya meminta untuk diantar pulang. Diperjalanan kami hanya diam saja, dan tiba-tiba dia berkata " gue ga ada hubungan apa-apa sama dia, ga lebih dari temen SD doang. Dan gue tahu dia suka sama gue, tapi ga gue respon. Sama kayak gue sama lo. Jadi lo jangan mikir yang enggak-enggak. Lagipula gue punya janji kalo gue ga bakalan pacaran sampe lulus SMA nanti, gue mau cari cewek yang sehidup semati. Tapi nanti, bukan sekarang. Dan lo sabar aja ".Aku hanya bisa diam mendengarnya dan memikirkan perkataannya itu . Tapi tetap saja aku tidak bisa mengerti perasaan dia padaku. Jadi kesimpulan yang dapat ku ambil dari perkataan nya adalah dia memang seperti itu, dia yang apadanya. Dan tak ingin membuat ku dan mela sedih dengan memberikan harapan yang Cuma tinggal harapan tanpa adanya kepastian. Setelah sampai didepan rumah dia tersenyum dan berkata " jangan salah paham ya" sambil tersenyum yang mungkin berasal dari dalam hati nya yang dalam. Dan akupun semakin tak mengerti dan tidak akan pernah mengerti perasaan nya padaku.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Cheap Web Hosting | new york lasik surgery | cpa website design