Di sebuah desa yang sangat kecil dan dipenuhi banyak sekali persawahan hiduplah seorang anak Adam ( Ikhwan ) yang setiap harinya selalu bekerja, belajar demi masa depannya dan demi membahagiakan kedua orang tuanya yang telah meninggal ( Yatim Piatu ), walaupun hidupnya kurang begitu mewah tapi prestasi yang diraihnya cukuup baik. Pada suatu hari orang tersebut bertemu dengan seorang Akhwat yang penampilannya saangat islami, ikhwan tersebut pun terpesona melihat penampilan seorang Akhwat tersebut. Ikhwan tersebut pun selalu membayangkan wajah si Akhwat itu sampai – sampai konsentrasi belajarnya pun hilang.., pada keesokan harinya dia bertemu lagi dengan Akhwat itu dan si Ikhwan itu pun ngobrol dengan Akhwat yang saaangat diseganinya, setelah selesai ngobrol si Ikhwan itu pun pulang kerumahnya yang sangat kecil…,Pada malam hari si Ikhwan itu tidak bisa tidur karena selalu memikirkan Akhwat yang diseganinya, karena tidak bisa tidur akhirnya Ikhwan itu pun melalukan Sholat sunnah yaitu sholat sunnah Tahajud sambil memohon kepada Allah agar hati Akhwat yang diseganinya menyukainya, sambil menangis dia memohon kepada Allah, air matanya bagai tsunami aceh…..”””Keesokan harinya Ikhwan itu pun melanjutkan aktivitasnya yaitu belajar sambil bekerja, pada saat dia sampai kampus dia tidak sengaja berjumpa lagi dengan Akhwat yang saaangaat diseganinya, perasaan si Ikhwan itu pun semakin tidak karuan, keringat bercucuran bagai banjir bandang wasior, siIkhwan itu pun kemudian langsung mengatakan kepada siAkhwat bahwa dia menyukainya..“ afwan ukhti saya ingin ngomong sesuatu “ Kata siIkhwan sambil gemeteran“ ngomong apa??” kata SiAkhwat dengan ekspresi yang binggung“ Ana’ tuh sebenarnya………..”“ Sebenarnya apa???.....“ Ana’ menyukai ukhti.. tapi kalau ukhti ga suka juga tidak mengapa…..“ Oooohh ittuu yang mau akhi omongin….“ Teruss gimana ukhti?? Apakah hati ukhti juga menyukai ana’??“ Gimana yach…” siAkhwat dengan ekspresi wajah yang malu…“ Begini aja yaa akhi didalam islam kan tidak ada yang namaya “pacaran” jadi akhi bila ingin lebih mengenal ana’ ada baiknya dengan cara ta’aruf ajah…“ Boleh ukhti, itu adalah cara yang paaling baik dan dianjurkan didalam islam, nanti ana’ Insya Allah akan lebih mengenal ukhti lebih dalam apakah ukhti bersedia?? Kata siIkhwan dengan ekspresi wajah yang girang..“ Silahkan saja akhi….” Kata siAkhwat dengan ekspresi wajah yang juga girangSetelah ngobrol paanjang lebar.. siIkhwan itupun langsung pulang kerumahnya dan langsung sujud syukur walau pun belum tentu siAkhwat itu menerimanya tetapi dia tetap mensyukurinya. Keesokan harinya siIkhwan itu main kerumah orang tua siAkhwat, kemudian ngobrol dengan ayah dan ibu siAkhwat dengan penuh keseriusan. Beberapa hari kemudian siAkhwat dan kedua Orang tuanya main kerumah siIkhwan, dengan mengetuk pintu sebanyak 3 kali akhirnya pintu pun dibuka oleh siIkhwan. Dengan perasaan yang sangat tidak karuan siIkhwan itu pun mempersilahkan masuk siAkhwat dan kedua orang tuanya kedalam rumahnya sangat kecil, dengan menyajikan teh hangat dan beberapa makanan ringan siIkhwan itu pun ngobrol panjang lebar dengan kedua orang tua siAkhwat. Pada akhir pembicaraan ternyata kedua orang tua siAkhwat menerima siIkhwan untuk menjadi suami anaknya, begitu juga dengan siAkhwat ternyata beliau sudah menyukai siIkhwan sejak pertama berjumpa. Akhirnya mereka berdua pun menikah dan hidup dengan Sakinah mawaddah warahmah
0 komentar:
Posting Komentar