Alhamdulillah setelah lebih dari satu minggu gak bisa posting artikel lagi karena ada masalah di jaringannya yaitu account saya terkena Banned oleh proxy, hari ini sudah bisa berjalan seperti biasanya lagi, oh iya maaf buat sobat-sobat semuanya soalnya saya gak bisa Blogwallking and gak bisa berkunjung or koment di blog sobat semua.
Kembali lagi ke posting baru saya yang sudah lama tertunda yaitu mengenai hal-hal kecil yang sering tidak kita perhatikan….cekidot…
Setelah membaca artikel ‘Ketika Iblis Membentangkan Sajadah’ saya jadi semakin sadar bahwa banyak sekali hal-hal kecil yang kita anggap sepele tapi sebenarnya mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi kita, contohnya dalam artikel itu tergambar jelas bahwa hal sepele seperti hanya karena sebuah sejadah yang lebar maka menimbulkan berbagai masalah terutama dalam shalat berjamaah diantaranya dapat menimbulkan rasa egoisme kita terhadap sesama, sampai-sampai sajadah yang kita bawa pun tidak mau tertindih oleh sajadah orang lain, padahal dengan begitu barisan dalam shaf shalat akan menjadi renggang dan mengakibatkan shalat berjamaah yang dilakukan menjadi kurang sempurna.
Itulah salah satu contoh betapa besar pengaruh yang ditimbulkan oleh sesuatu hal kecil yang sering kali kita anggap remeh.
Akhir-akhir ini saya menjadi sering memperhatikan dan mengamati hal-hal kecil apa lagi yang sering kita abaikan dan hal itu berpotensi menjadi sesuatu yang berdampak besar pula terutama dalam hal ibadah.
Beberapa hari yang lalu, seperti biasa saya shalat maghrib di Mushola dekat rumah dan tidak seperti biasanya Musholla yang biasanya sepi dari jamaah hari itu ramai sekali, shaf yang biasanya hanya satu baris, maka hari itu menjadi tiga baris. Dan seperti kebiasaan saya yang rumahnya sangat dekat dengan Musholla tersebut akan bergegas menuju Musholla pada saat Iqomat di kumandangkan.
Jadi karena hari itu jamaah di musholla banyak maka saya harus rela berada di barisan kedua dalam shaf shalat yang akan dilaksanakan.
“ Allahuakbar..”.
Imam mengucapkan takbir tanda shalat dimulai diiringi takbir dari makmum dan saya pun langsung mengikutinya. Suasana begitu tenang diiringi gerimis diluar sana menjadikan kenikmatan yang mendalam saat itu, nikmat nya beribadah kepada Allah SWT dan semua larut dalam kekhusyuan mendengarkan surat Alfatihah yang dibacakan oleh imam…
Terasa tenang sekali jiwa ini seakan semua permasalahan yangs sedang dipikul kini telah lenyap untuk selamanya, jiwa menjadi ringan menghadap Kibalat Allah. Namun tiba-tiba setan mulai menggoda dengan berbagai cara, pertama yang saya rasakan adalah rasa ingin menguap yang tidak tertahankan padahal saat itu tidak mengantuk sama sekali, tapi rasa itu bisa dengan segera diatasi dan tidak sampai membuka mulut pada saat itu dengan menahan sekuat tenaga untuk tidak menguap. Kemudian jurus lain yang di lancarkan oleh setan adalah melambaikan tangannya pada sudut mata ini agar melirik ketempat yang ia tuju, terus melambai hingga membangkitkan rasa penasaran, sampai akhirnya saya terperosok dalam jebakannya dengan melirik ke arah depan bagian kanan tepat beberapa centimeter diatas mata kaki seseorang di barisan paling depan pada sebuah tulisan kecil yang tercetak di sarung yang orang itu pakai…” Sarung Sama**** ” begitu tulisan yang saya baca.
Saya langsung tersadar dan ingat pada “Kisah Rasullullah Bertemu Dengan Iblis” disana iblis mengungkapkan bahwa selalu menggoda orang yang sedang melaksanajan shalat dengan berusaha agar orang yang sholat itu melirik kekanan maupun kekiri dan jika berhasil maka iblis akan mencium pipi orang tersebut seraya berkata :
“Shalatmu batal…”.
Astagfirullah…batalkan solat saya…? Karena melirik kesudut lain ditambah dengan rasa penasaran membaca tulisan yang tertera pada sarung yang dikenakan oleh beberapa orang dibarisan depan shaf…
Itulah sedikit contoh yang saya temukan diantara hal lain yang kita anggap kecil tapi mempunyai akibat yang sangat besar. Hanya karena sebuah tulisan kecil yang tercetak pada kain sarung, maka akan menimbulkan efek yang begitu besar yaitu batalnya shalat bagi orang yang melirik dan kemudian membacanya atau setidaknya dapat mengganggu kekhusuan kita dalam shalat berjamaah.
Mungkin para produsen sarung tidak berniat untuk mengganggu kekhusuan shalat, mereka hanya berniat untuk menampilkan mrek sarung tersebut dengan harapan akan menjadi sebuah ‘iklan’ gratis atau paling tidak menjadikan sarung produksi mereka mempunya identitas yang jelas.
Namun sayang sekali ternyata dari tercetaknya logo atau merk dari sarung yang berada dibawah itulah menjadikannya sarana bagi setan untuk ‘melambaikan tangannya’ mengganggu kita dalam shalat berjamaah dengan kata lain logo itu telah ditunggangi oleh setan dalam melancarkan aksinya…
Sangat sulit sekali bagi kita untuk menghindari godaan tersebut, pasalnya merk tersebut berada dibawah dimana pada saat shalat kita akan selalu menundukkan pandangan kita jadi mau tidak mau, sengaja atau tidak sengaja kita akan melihat merk tersebut apalagi yang memakai sarung adalah orang yang tepat didepan kita…
Kita juga tidak bisa menyalahkan mereka yang menggunakan sarung dengan merk dibawah itu karena mungkin tidak ada niat dari mereka untuk mengganggu kekhusuan orang yang berada dibelakangnya, atau mereka tidak mengetahui bahwa hal itu dapat menggangu atau bahkan mereka tidak menyadari sama sekali tentang merk yang ada di sarungnya itu…
Oleh karena itu dengan tulisan ini saya ingin mengingatkan pada semua, bahwa merk yang ada di belakang bagian bawah sarung itu sangat berpotensi mengganggu kekhusuan seseorang dalam shalat berjamaah terutama mereka yang berada tepat dibelakang kita. Jadi sikap yang paling baik bagi kita adalah dengan tidak melakukan hal yang serupa yaitu tidak mengenakan sarung dengan merk yang dapat dibaca oleh orang lain.
Caranya tentu mudah saja yaitu dengan membuang merk tersebut atau jika tidak bisa karena mereknya di cetak atau dikhawatirkan akan merusak sarung maka kita tinggal membalik posisi sarung yang dipakai sehingga bagian yang ada merknya berada di bagian atas, jadi orang lain tidak akan bisa membacanya kan..?.
Semoga dengan tulisan ini dapat membuka perhatian kita pada hal-hal yang kecil namun jika di biarkan terus terjadi maka dikhawatirkan akan menimbulkan masalah yang besar nantinya terutama dalam hal ibadah karena saya yakin sekali masih banyak hal-hal sepele yang kita abaikan dan luput dari perhatian kita yang bisa menimbulkan masalah yang besar lainnya.
dengan semakin kita kritis terhadap apa yang terjadi maka kita akan semakin baik dalam menjalankan ibadah, serta jangan lupa bahwa sarung pun bisa menjadi media bagi setan untuk menggoda kita.
0 komentar:
Posting Komentar