♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
السلام عليكم ورحمة الله و بركاته
Sebuah kiriman dari seorang sahabat yang tak mau disebutkan namanya;
Pagi itu seperti biasa, selesai sholat shubuh,akupun mulai sibuk di dapur. Menyiapkan sarapan utk suami dan ke 3 malaikat kami. Meskipn hanya nasi goreng dan dadar telur,atau bubur dgn ikan asin,dan segel...as teh manis dan susu utk ketiga malaikat kami.Ya, meskipn hanya sederhana dan seadanya, selalu kusiapkn sarapan buat mereka,agar suami dan anak2ku berangkat kerja dan sekolah,tidak dgn perut kosong.
Setelah itu menyiapkn pakaian dan perlngkapan yg akan mrk bawa. Alhamdulillah,,, utk ketiga anak2ku, mereka sudah trbiasa menyiapkannya dr semalam,setelah selesai belajar.
Begitupun seragam sekolah mereka,sudah kugantung d dlm lemari sederhana, jd mrk tinggal mengambil dan memakainya. Biasanya selesai mengenakan baju, baru mereka bertanya kpdku, minta di lihat apakah sudah rapi atau belum,,,,
Begitupun suamiku,kusiapkan setelan pakaian dinasnya di atas tempat tidur, lengkap dengan kaos kaki dan baju dalamannya. Maklum,suamiku adalah pegawai negri di kantor kecamatan.
Jd aku bisa mengerjakan pekerjaan rumah yg lain sambil menunggu mrk siap berangkat.
Spt merendam cucian, menyapu dan mngepel ruangan rumah kecil kami yg sederhana. Semua kulakukan dengan telaten, karena sudah mnjadi bagian dari kesibukan harianku. Trkadang saat aku sedikit kurang vit, krn kecapa'an atau masuk angin, aku merasa sedih dan bersalah melihat mereka menyiapkan sndiri kebutuhan mrk. Namun itulah, mrk dapat memaklumi, krn sejak awal aku dan suamiku sudah melatih anak2 kami untuk mandiri, dlm kondisi spt itu.
Hatiku terenyuh saat ku ambil sepasang sepatu yg biasa di pakai suamiku ke tempat kerja, Subhanallah,,,
Dgn dua pasang sepatu yg di pakai bergantian setiap hari, selama 6 thn kami mngayuh biduk keluarga sederhana ini, belum pernah di ganti, dan sekarang sepatu itu sdh lusuh dan mengelupas,,,
Kasihan, suamiku. Demi aku dan anak-anak, dia tidak pernah minta aku membelikan sepatu, pun pakaian dan perlengkapan kerjanya.
Semua gaji setiap bulannya di berikannya semua kepadaku sambil berkata,,, ''umi, ini abi ada sedikit uang utk umi belanja kebutuhan kita di rumah bulan ini, mngkin tidak akan cukup, tapi mudah2an Allah selalu melapangkan hati dan mencukupkan dan mudah2an umi ridho,,,''. Dan dgn berbagai cara aku mengatur keuangan dlm rumah, agar cukup utk sebulan, bhkan sebisa mngkn aku sisipkan sedikit demi sedikit kelebihan belanja yg ada, agar dapat di gunakan dalam keadaan darurat.
Betapa selama ini aku tidak memperhatikan ini, aku mrs bersalah dan berdosa kpd Allah dan kepada suamiku, sepatu yg setiap hari dipakainya buat kerja, mengais rezeki utk aku dan anak2, hingga dia sendiri tak pernah perduli dgn kebutuhannya ...pribadi.
Memang dlm penggunaan keuangan, bila aku mau membelikan apa2 utk rumah di luar pengaturan belanja makan, aku sll merundingkan dgn suamiku, bhkan utk membeli tas, seragam ataupn sepatu utk anak2.
Aku ingin restunya dulu sblm menggunakan uang itu.
Padahal kebutuhannya sendiri dia tak pernah minta di perhatikan atau di belikan.
Biasanya jika aku membelikan apa2 utk anak2, dia pn selalu mngingatkan utk membeli apa2 utk kebutuhanku sendiri, tak pernah buat dirinya dia ikutkan. Subhanallah,,,
Betapa mulia hatimu,,, suamiku,,,
Kubuka amplop dimana aku selalu menyisihkan sedikit demi sedikit kelebihan belanja dlm rumah, dan kuhitung,,, ''hhmmm,,,, rasanya ngga akan habis jika hanya utk membelikan sepatu, sandal kulit, baju koko, kemeja dan perlengkapan lainnya utk abi,,, ''
Dia mngkin akan kaget, apalagi akan kuberikan pas ulang tahunnya yg ke 40, biarlah,,,, toh selama 6 thn perkawinan kami, abi belum pernah di belikan sepatu, dan baju koko yg sll dia pakai sholat berjama'ah d masjid, hanya itu2 sj, dua pasang, dan warnanyapn sudah lusuh.
Karena bila lebaran dan aku berniat membelikan itu utknya, dia selalul berkilah. Masih bagus, dan masih layak di pakai,,, jika umi ridho, maka biarlah jatah baju koko dan sarung itu, kita serahkan ke ibu dan bapak, biar mrk ikut merasakan suasana lebaran dgn baju baru.'' sll begitu yg dia katakan. Pdhl tanpa sepengetahuan abi, selalu kusisipkan bbrp puluh ribu utk ayah dan ibunya, yg sdh kuanggap jg sebagai bagi org tuaku,,, krn aku tinggal memiliki ibu, dan pensiunan yg ibu terima tiap bulan, ngga akan habis buat beliau pakai.
Biarlah Allah yg menilai apakah pemberianku yg tidak seberapa kpd bapak dan ibu,tanpa sepengetahuannya itu dosa atau tidak.
Akupun lngsung membelikan kado buat suamiku, abiku dan anak-anak. Sengaja tak kuberitahukn kepadanya juga anak2 akan hadiah ini, aku takut dia akan protes lagi.
Mngkn ini berdosa, tapi nanti aku akan minta maaf padanya.
Malamnya aku sengaja masak agak lain, meskipn hanya opor ayam dan ketupat dan biasanya hanya ada saat lebaran. Selesai sholat ishya, kupanggil anak2, dan kuajak duduk di meja makan, menunggu abinya pulang dari mesjid.
Biasanya slsai sholat, dia masih mengaji satu , dua juz dl baru pulang, makanya anak2 sudah sampai duluan di rumah.
Ketika terdengar salaam, akupn langsung membukakan pintu dan salaaman sambil mencium tangannya, diikuti ketiga mudjahid kami... Kemudian anak2ku menggiring abinya ke meja makan, abi trcenggang melihat hidangan yg lain dari biasanya dan berkata ''wah, rupanya umimu sudah mulai menyukai kemewahan hidup nih, hidangan koq lain dari biasanya???
Si bungsu langsung memeluk abinya dan mencium pipinya smbil berkata ,,,
''selamat Hari kelahiran abi,,''
Suamiku tersentak dan memandang padaku dgn sorot mata yg tak dapat kuungkapkan makna nya, akupn hanya tersenyum kemudian mngangguk sambil berkata '' Ya abi, hari ini ulangtahun abi, selamat ya, semoga tidak bosan membimbing dan menasehatiku dan anak2,'' kemudian kuciam tangannya,.
Tiba2 anak kami si sulung datang, smbil membawa sebuah bungkusan yg sdh aku siapkan, smbil berkata,,'' abi, ini ada kado buat abi, dari umi dan anak2 abi. ''.
Suamikupn langsung menyambut bungkusan itu dgn mata yg berkaca-kaca,
apalagi setelah membuka dan melihat isinya,,, dia hanya dapat merangkul aku dan anak2,
sambil berkata ,, ''Ya Allah, terimah kasih atas kadomu ini,bukan bungkusan dan isinya Ya Allah,
tapi terimah kasih karena sudah memberiku seorang istri yang bgt menyayanggi dgn sepenuh hati,
juga anak2ku Ya Allah, yg tak pernah mengeluh dengan keterbatasan yg dapat kuberikan selaku bapaknya.
Ijinkan kami bersama selamanya di dunia-Mu,
agar kami dapat membangun rumah yg indah kelak di syurga-Mu.''
senoga bermanfa't
Oleh:Admin Muslimah sholehah
ƸӜƷ.¸¸¸.••..ƸӜƷ..••.¸¸¸.ƸӜƷ
Dan bilamana ada kata maupun penulisan yang salah mohon di benarkan
Salah dan Hilaf andai ada kata yang kurang berkenan mohon ma'afkan
Kami Hanya Insaniah fakir Hamba Allah yang tiada daya dan Upaya
Dipersilahkan bagi yang ingin share or copas jikalau bermanfa'at,semuanya milik bersama
Bagi sahabat2 Muslimah Sholehah yang berminat
dan bersedia memberikan ilmunya berupa catatan,
puisi, doa dan kisah yang dapat menambah keimanan kita,
silahkan hubungi admin Andhika Al-Banjari Mtp
♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥.
Prinsip ABC
A mbil yang baik
B uang yang buruk
C iptakan yang baru
Keep Istiqomah wa HAMASAH
0 komentar:
Posting Komentar