Tidak ada kebaikan bagi pembicaraan kecuali dengan amalan.
Tidak ada kebaikan bagi harta kecuali dengan kedermawanan.
Tidak ada kebaikan bagi sahabat kecuali dengan kesetiaan.
Tidak ada kebaikan bagi shadaqah kecuali niat yang ikhlas.
Tidak ada kebaikan bagi kehidupan kecuali kesihatan dan keamanan

Rabu, 30 Maret 2011

~::*Kisah motifasi,,,H I J R A H*::~

  • ♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
    • السلام عليكم ورحمة الله و بركاته

    • Kunaiki tangga pesawat dengan ragu, pesawat yang akan membawa aku dan anakku ke sebuah tempat yg aku sendiri tidak tahu nantinya seperti apa, namun dari gambaran yang di berikan para sahabatku, disana aku dapat... tetap terus belajar ilmu agama, bisa ikut bergabung dengan majelis2 ta'lim, sambil tetap dapat menjaga dan membesarkan anak perempuanku satu2nya, amanah-Nya buatku. Dan buah hatikupun dapat sekolah di salah satu pondok pesantren yg ada di kota itu. lamunanku buyar saat pramugari yg bertugas memeriksa no, kursi menanyakan ticket ku, setelah kutunjukkan, diapun berlalu. Kulirik putriku, dia sepertinya asyik dengan pemandangan yg baru baginya. Maklum, selama ini dia belum pernah berjalan sejauh ini. Paling jauh kota propinsi, itupun saat mengantarku ke bandara, kala aku kembali ketempat kerja setelah masa cutiku selesai, tapi itu 2, 3 thn yg lalu.

      Kini aku memutuskan utk berhenti bekerja, dan lebih mencurahkan perhatian kepadanya, sambil lebih memperbanyak lagi belajar ilmu agama, dan membenahi diri, menjadi sosok wanita muslim yang baik. Sesuai dgn syariat Islam. Berjilbab, dan menguranggi aktifitas di luar rumah yg tidak penting, apalagi tanpa seorang muhrim yg menemani. Kondisi sebagai singel parents, membuatku takut dalam melangkah, takut akan adanya fitnah yg bakal muncul, meskipun setelah berhijab, lebih berat lagi tanggung jawab yg ada di pundakku, karena jika aku membuat kesalahan, bukan hanya namaku yg akan tercemar, tapi nama ''wanita muslim'' yang berjilbab. Dan itu aku sadari benar, makanya aku extra lebih hati2 dan memilih lebih banyak berada di dalam rumah.

      Tapi semua tidak berjalan sesuai harapanku, aku merasa jika aku hanya berada di tengah lingkungan yg rata2 masyarakatnya, tidak terlalu perduli pada syariat islam, meskipun mereka akan rela mati dalam membela islam, namun dalam kehidupan, lebih kepada 'tidak perduli'. Bahkan masjid pun hanya trdengar azan, diwaktu shubuh, magrib dan hari jum'at, itupn dengan jama'ah paling 20 orang. Padahal semua penduduknya muslim, tapi bukan muslim yg ta'at sholat berjam'ah fardhu d mesjid.

    • Atas pertimbangan itulah, dan memikirkan masa depan, terutama pendidikan akhlaq putriku, inilah aku memutuskan utk hijrah. Aku harus keluar dari lingkungan yg tidak mendukungku utk bisa maju lbh baik dalam hal ibadah, dan terutama bekal akherat bagi putriku, agar kelak dia mnjadi ''muslimah yg sholehah''.

      Setelah menimbang dan memohon petunjuknya, dan atas saran para sahabat, akupun mantap ''berhijrah'' ke salah satu kota kecil di jawa. Tekadku cuma satu, aku ingin dapat belajar agama, sambil tetap mendampinggi dan membesarkan anakku, dan anakkupun dapat masuk ke sekolah yg lebih baik dalam soal materi pendidikan agama. Malah kurencanakan utk tahap awal agar dia tidak kaget dan menjadi beban bg kejiwaannya, ku ambilkn les privat d pondokan trdekat nanti, dan itu biasanya sore hari saja, stlh mantap benar dia, baru aku masukkan ke sebuah pondok pesantren.
    • Banyak yang masukan dari para keluarga agar aku kembali ke tempat dulu aku bekerja, di papua. Tapi pertimbanganku mngingatkan aku, bhw mungkin kehidupan dunia dapat aku raih, secara materi mungkin aku akan sukses di sana, mengingat bhw itu ...sdh prnah aku dapatkn wkt masih bekerja di sana. Namun bagaimana dgn akheratku,,? Bagaimana dgn agamaku? juga bagaimana dengan bekal agama buat putriku,,? Bukan tidak mungkin kehidupan di sana akan membuat aku semakin jauh lagi dari-Nya, karena kondisi lingkungan di sana sangat menunjang utk itu, belum lagi tidak kurangnya majelis2 dakwah dan sekolah agama di sana, malah bisa di katakan hampir tidak ada. Mengingat mayoritas masyarakantnya adalah non muslim.

      Atas dasar pertimbangan itulah, aku memilih jawa sebagai tempat hijrah, mencari kehidupan dunia, dan mempersiapkan lebih baik lagi bekal akherat, terutama utk putriku. Amanah-Nya buatku. Kujual semua yg ada, utk kujadikan bekal buat memulai kehidupan baru. Aku sudah tidak berharap lagi kepada mereka yg dulu pernah meminjam uang padaku. Biarlah,,,, karena kelak semua akan dipertanggung jawabkan masing2 insan di hadapan Sang Kholq.

      Aku sudah memikirkan semuanya, dan mempertimbangkan segala akibat terburuk yang 'mungkin' bakal kuhadapi. Makanya kusiapkan seminimal mungkin dana yg harus aku bawa, apalagi ada anakku yg harus ku jamin kebutuhannya.

      Lamunanku buyar lagi saat pramugari menyodorkan makan siang kotak dan minuman aqua gelas. Kuambil dan kusimpan di dalam tas dimana aku menyiapkan obat2an, dan segala sesuatu yg sekiranya di butuhkan saat darurat dalam perjalanan. Kulirik putriku, dia tertidur,,, mungkin perjalanan dari rumah ke bandara, membuatnya kelelahan. Kubelai dan kukecup keningnya dgn rasa sayang dan haru, ''kasihan, dia harus berpisah dengan sahabat2nya, dgn kakak2 sepupunya, dan juga dengan lingkungan rumah yg membesarkannya selama ini.''

      Berat memang, tapi aku lebih memikirkan masa depannya, juga bekal agamanya. Semoga kelak di tempat yg baru nanti, akan memberinya ketenangan dan rasa nyaman, juga akan memberi kebajikan bagi dunia dan akherat kami berdua.

    • Ku belai dan kuatur letak jilbab yg di kenakannya, kupeluk dia dengan sayang, hatiku bergemuruh oleh rasa yang tak dapat aku lukiskan dengan kata2. Hatiku tak henti memanjatkan do'a kepada-Nya, berharap kekuatan, kemudahan dan kemurahan-Nya menyertai langkahku. HIJRAH memang di haruskan dalam agama, jika sekiranya lingkungan d mana kita berada sudah tidak mendukung ibadah kita dalam mencari RIDHO-NYA.

      Dan itu yg menjadi pilihanku,,,,, meski dgn pengorbanan yg besar, namun aku yakin akan segala yang sudah di janjikan-Nya, jika kita meletakkan niat semata untuk-Nya.

“Dan tetap tekunlah engkau memberi peringatan, kerana sesungguhnya peringatan itu mendatangkan faedah kepada orang-orang beriman. (Az-Dzariyat 55)

Semoga bermanfaat...

Oleh:Admin-Muslimah sholehah..http://www.facebook.com/profile.php?id=100002037549254

Bagi sahabat yg mana mau minta di tag hubungi para Admin-Muslimah Sholehah,

Admin-Muslimah sholehah II..http://www.facebook.com/note.php?saved&&note_id=138683209534228&id=162855667087038#!/profile.php?id=100001966871695,

Admin-Muslimah sholehah III..http://www.facebook.com/profile.php?id=100001952777927

ƸӜƷ.¸¸¸.••..ƸӜƷ..••.¸¸¸.ƸӜƷ

Dan bilamana ada kata maupun penulisan yang salah mohon di benarkan

Salah dan Hilaf andai ada kata yang kurang berkenan mohon ma'afkan

Kami Hanya Insaniah fakir Hamba Allah yang tiada daya dan Upaya

Dipersilahkan bagi yang ingin share or copas jikalau bermanfa'at,

semuanya milik bersama

Bagi sahabat2 Muslimah Sholehah yang berminat

dan bersedia memberikan ilmunya berupa catatan,

puisi, doa dan kisah yang dapat menambah keimanan kita,

silahkan hubungi admin Andhika Al-Banjari Mtp

♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥.

Prinsip ABC

A mbil yang baik

B uang yang buruk

C iptakan yang baru

Keep Istiqomah wa HAMASAH

0 komentar:

Posting Komentar

 
Cheap Web Hosting | new york lasik surgery | cpa website design