Tidak ada kebaikan bagi pembicaraan kecuali dengan amalan.
Tidak ada kebaikan bagi harta kecuali dengan kedermawanan.
Tidak ada kebaikan bagi sahabat kecuali dengan kesetiaan.
Tidak ada kebaikan bagi shadaqah kecuali niat yang ikhlas.
Tidak ada kebaikan bagi kehidupan kecuali kesihatan dan keamanan

Sabtu, 02 April 2011

~::*SURAT CINTAKU BUAT CALON SUAMIKU*::~

♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♫•*¨*•.¸¸ﷲ¸¸.•*¨*•♫♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥

Assalamu'alaikum?apa kabar buat calon suamiku. Semoga Allah sentiasa

merahmati dan memberkati dirimu yang tidak pernah kutemui, namun doaku tidak

pernah putus mengiringi setiap langkahmu demi meraih keridhaanNya

Rasulullah SAW pernah bersabda: ?Seindah perhiasan dunia adalah wanita yang

solehah,?

Alhamdulillah, itulah anjuran Islam melalui Rasulullah SAW yang kita cintai.

Pilihlah wanita yang mampu menyejukkan pandanganmu dan juga rumah tangga

muslim yang bakal dibina saat menikah nanti.

Wahai calon suamiku,

?Dinikahi seorang wanita karena empat perkara, karena hartanya,

keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah agamannya, maka

beruntunglah kedua tanganmu?.

Itulah sebuah pijakan utama buatmu memilih calon isteri. Sebuah pijakan

utama itu telah menjadi hafalanku sejak aku beranjak dewasa (baca; baligh).

Wahai calon suamiku,

Jika harta yang engkau idamkan, maka ketahuilah diriku bukanlah orang yang

berada. Tiada harta yang dapat kupersembahkan dalam ijab-kabul kita nanti.

Tiada harta sebagai jaminan bahwa engkau akan menikmati sedikit kesenangan

apabila ijab-kabul telah dilafazkan.

?Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu

isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa

tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi

kaum yang berfikir?. (QS Ar Ruum: 21)

Jika keturunan yang engkau dambakan, ketahuilah bahwa aku hanyalah manusia

biasa dari keluarga yang biasa pula. Namun apa yang pasti. Aku adalah

keturunan yang mulia, ayahanda adalah Nabi Adam as dan bunda Siti Hawa as,

sama seperti mu.

??Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang

yang bertawakkal kepada-Nya. Jika Allah menolong kamu, Maka tak adalah orang

yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi

pertolongan), Maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari

Allah sesudah itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin

bertawakkal. (QS. Ali Imran: 159-160)

Kecantikan, itulah pandangan pertama setiap insan. Malah aku meyakini bahwa

engkau juga tidak terlepas seperti manusia yang lainnya. Ketahuilah wahai

calon suamiku, jika kecantikan itu yang engkau inginkan dari diriku, maka

engkau telah salah langkah.

Tiada kecantikan yang terlihat orang lain yang dapat kupertontonkan padamu.

Telah aku hijabkan (baca; jilbab) kecantikan diriku ini dengan amalan

ketaatan kepada tuntutan agama yang kucintai. Engkau hanya akan sia-sia jika

hanya menginginkan kecantikan lahiriah semata.

Dan aku tidak dapat menjanjikan, bahwa aku mampu membahagiakan rumahtangga

kita nantinya, karena aku memerlukan engkau untuk bersamaku untuk menegakkan

dakwah islam ini, dan aku merelakan diri ini menjadi penolongmu untuk

membangunkan sebuah markaz dakwah dan tarbiyah islamiyah ke arah jihad

hambaNya kepada Penciptanya yang agung, Allahu Rabbi.

Mencari ilmu agama secara bersama, marilah kita jadikan pernikahan ini

sebagai risalah demi meneruskan perjuangan Islam. Aku masih kekurangan ilmu

agama, tetapi berbekal ilmu agama yang ada ini, aku ingin menjadi isteri

yang sentiasa mendapat keridhaan dari Allah dan suamiku.

Hal itu tak lain untuk memudahkan aku membentuk rumah tangga muslim antara

aku, engkau dan anak-anak kita nantinya untuk dibina dan diberikan

pendidikan dengan ketaatan kepada Allah SWT. Aku pun hanya akan bercita-cita

untuk bisa bergelar pendamping solehah bagi sang suami, seperti yang

dijanjikan Rasulullah SAW.

?Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan

kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan

dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang

banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya

kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.

Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu?. (QS An Nisa: 1)

Calon Suamiku yang dirahmati Allah

?Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah

telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain

(wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari

harta mereka?. (QS. An Nisaa: 34.)

Aku yakin bahawa engkau adalah pemimpin untuk diriku dan anak-anakku sebagai

pewaris dakwah Islam. Maka, jadikanlah pernikahan ini nantinya sebagai asas

pembangunan iman, bukannya untuk memuaskan bisikan syaitan yang menjadikan

ikatan pernikahan sebagai hawa nafsu semata.

Semoga diriku dan dirimu sentiasa didampingi rahmat dan keridhaanNya.

Lakukanlah tanggungjawabmu itu dengan nilai kesabaran, dan ketabahan. Semoga

kita akan menjadi salah satu daripada jamaah menuju ke syurga, insya Allah.

Ketahuilah wahai calon suamiku, bahwa aku tidak pernah mendambakan mas

khawin yang hanya akan menyebabkan hatiku buta dalam menilai arti kita

dipertemukan Allah atas dasar agama.

Cukuplah seandainya, maharku adalah sebuah qalam mulia, Al-Quran, karena aku

meyakini qalam itu mampu memimpin rumahtangga kita untuk meraih keridhaanNya

bukan kekayaan dunia yang bersifat hanya sementara.

Bantulah aku dalam memperjuangkan dakwah Allah ini melalui pernikahan,

karena ia adalah tempat untuk aku menyempurnakan separuh daripada agamaku,

insyaAllah. Akhlakmu yang terdidik indah oleh ibu bapa dan orang

sekelilingmu, itulah yang aku harapkan daripada harta duniawi yang ingin kau

sediakan untukku.

Kutitipkan sebagian dari pengetahuanku melalui buku ?Jalan Dakwah? karya

Syaikh Mustafa Masyhur, yang tidak lagi berwujud keborosan dan kebakhilan

karena semuanya berada di dalam sikap qana?ah (berpuas hati dengan apa yang

ada), ridha dan yakin.

Wahai calon suamiku,

Lihatlah rumahtangga Rasulullah SAW, terkadang sebulan pernah dapurnya tidak

berasap karena tidak ada bahan makanan yang dapat dimasak. Namun, walau

begitu susahnya, rumahtangga Rasulullah SAW tetap menjadi rumahtangga yang

paling bahagia, yang tidak ada bandingnya hingga hari ini.

Terlalu panjang rasanya aku mencoretkan surat ini. Cukup dahulu aku buat

surat ini, andai diizinkan aku akan kembali menitipkankan lagi kiriman

bertintakan hati ini. Akhirnya, saya mohon maaf, biarlah rindu ini

ditumpahkan dalam tinta daripada jemu tatkala kita disatukan.

Oleh:Admin Andhika Al-Banjari Mtp

Salam Ukhuwah fillah

0 komentar:

Posting Komentar

 
Cheap Web Hosting | new york lasik surgery | cpa website design