Tidak ada kebaikan bagi pembicaraan kecuali dengan amalan.
Tidak ada kebaikan bagi harta kecuali dengan kedermawanan.
Tidak ada kebaikan bagi sahabat kecuali dengan kesetiaan.
Tidak ada kebaikan bagi shadaqah kecuali niat yang ikhlas.
Tidak ada kebaikan bagi kehidupan kecuali kesihatan dan keamanan

Jumat, 19 November 2010

Tabung Terkutuk

Aku masih saja bermalas-malasan hingga pukul 12 siang, televisilah yang memanjakanku dengan acaranya yang membosankan, selain tayangan gosip kawin-cerai selebritis, dari pagi aku telah dicekoki oleh sinetron remaja yang kegiatannya hanya pacaran, dan aku juga telah khatam acara music live tapi sebenarnya lypsing dan konon penontonnya juga dibayar.Untunglah dering handphone mengalihkan perhatianku dari terkaman layar kaca, di handphoneku tertulis nama toddy, rupanya toddy yang meneleponku, ada apa toddy meneleponku siang-siang begini? Sempat terpikir olehku untuk tidak mengangkat telepon dari toddy, karena takut dia akan meminjam uang padaku, tapi itu tidak mungkin, soalnya toddy itu ayahnya kaya, dan belum pernah sekalipun dia terlihat bokek dan meminjam uang padaku, lalu kenapa aku berpikir seperti itu, ahh.. toddy maafkan aku, akku telah berpikir salah tentangmu, semoga toddy bukan cenayang yang bisa membaca pikiran orang lain, dan itu pun tak mungkin, karena seandainya dia cenayang, aku pasti pernah melihatnya di tv, memakai baju hitam, dan meyakinkan orang lain kalau sebenarnya dia tahu kapan kiamat akan datang, huh.. tapi baru aku sadar ternyata yang aku pikirkan dari tadi benar-benar tidak penting, karena yang penting sekarang adalah mengangkat telepon dari toddy.“halo tod, ada apa?” itu aku yang mengangkat telepon dan berbicara kepada toddy“mon, kamu bisa kerumahku gak sekarang?” suara toddy terdengar seperti akan memberi masalah“emang ada apa gitu tod?” aku bertanya kepada dia,kenapa dia menyuruhku datang kerumahnya Seenaknya“pokoknya kesini aja entar aku ceritain dirumah” toddy merayu, tapi aku tidak termakan oleh janji Manisnya“cerita dulu tod, baru aku kesana” aku memaksa toddy bercerita sekarang juga“ayolah mon, pokoknya kesini aja entar aku ceritain dirumah” toddy mengeluarkan rayuannya yang kedua, tapi sayang sekali aku tetap bergeming pada pendirianku, karena aku tahu rayuan kedua toddy kalimatnya sama dengan rayuan yang pertama.“ayolah mon, adikku sudah kusuruh nyiapin es jeruk buat kamu” suara toddy memelas, dan akhirnya Hatiku telah diluluhkan oleh es jeruk“oke tod, sekarang aku kesana, siapin es jeruknya ya?” aku telah sepakat dengannya“oke, ku tunggu kamu di rumahku” toddy berkata seraya menutup teleponnya.*****“CiiiitttTTT…!”“KreeeekkkKKK..!!”“CiitttttTTTTT..!!”Itu bukan suara anak ayam, itu adalah suara roda mobilku yang dihentikan oleh rem, memang dari kemaren rodaku bermasalah, dan belum ada waktu untuk membawanya ke bengkel, tapi walaupun begitu, akhirnya mobil ini telah mengantarkanku kerumah toddy dengan selamat.Aku berjalan melewati pagar rumah toddy, dan kullihat toddy sekarang sedang melamun di depan teras rumahnya, entah apa yang dipikirkan oleh tod sekarang, mungkin dia sedang berkhayal tentang hewan beri-beri yang sedang kawin, atau mungkin dia sedang memikirkan bagaimana caranya mengeluarkan upil dari hidung tanpa memasukkan jari tangan kedalamnya, aku terus saja mengamatinya sambil berjalan ke arah dimana dia berada sekarang.“aiihh, udah datang rupanya kamu, mon” toddy beranjak dari lamunannya dan menyambutku, “aku datang menagih es jeruk yang kamu janjikan, tod” aku berbicara padanya dengan nada yang datar, “aiihhh, bisa aja kamu mon, masalah es jeruk itu sudah beres, vina lagi nyiapin didapur, ayo, sekarang kita ke dalem” dia bicara seraya memasuki rumahnya, dan aku mengikutinya dari belakang,”ini masalahnya mon” dia menunjuk televisi yang ada di ruang tengah rumahnya “tivi ku rusak, padahal besok ada pertandingan sepakbola, aku pengen nonton, mudah-mdahan kamu bisa memperbaikinya.toddy memang sudah mengenalku sejak SMP, sehingga dia tahu kalau aku lulusan SMK elektro, dan aku lumayan bisa memperbaiki alat-alat elektonik."coba tod, kamu nyalakan tivinya, aku mau mendeteksi kerusakannya"sesuai yang aku perintahkan toddy berjalan mendekati televisi dan mengambil kabel televisi tersebut," dari kemaren tivinya gak mau nyala" dia bergumam seraya mencari colokan listrik untuk kabel tv itu, "aihh,, ini rupanya" lagi-lagi toddy bergumam sendiri, lalu dia memasukkan kabel tv tersebut kedalam colokan listrik,tak lama kemudian ia berterriak" aaAAhhHH..!! SIALAN..!!!, dia membantingkan tubuhnya ke lantai, beruntung toddy tidak terbentur mengenai sofa di dekatnya, aku tekejut melihat toddy "kenapa kau tod? berteriak kayak orang kesurupan" aku masih bengong menatapnya, lalu kemudian ia terbangun dari lantai seraya berkata "GUE KESETRUM BEGO..!!!

*****
Aku berjalan cepat menuju tod, “ kamu gak apa-apa tod” aku menanyakan keadaannya, “sialan tuh tv, pake korslet segala” toddy menggerutu sambil menahan emosi, “coba mon, kamu yang nyalain tv nya, kamu kan lebih ahli dalam hal ini” toddy berkata sambil menatap licik padaku, dan aku tahu pasti ia ingin melihatku menderita sengatan listrik seperti yang dia alami, “ya udah aku coba nyalain tv nya, mudah-mudahan aku gak senasib denganmu”, aku melangkah menuju tv itu, lalu memasukan kabel tv tersebut kedalam colokan listrik.Namun tak terjadi apa-apa padaku, kabel tv seudah terpasang baik, toddy terlihat heran”kamu memang selalu beruntung mon” toddy bicara padaku “ yupz, tinggal dinyalain tv nya, tod, coba kau tekan tombol power “on” “, aku lagi-lagi menyuruh toddy, dan toddy lagi-lagi menurut padaku.Toddy menekan tombol on, tapi televesi itu tetap tidak menyala, malah kami berdua mencium bau aneh “eh mon, kecium gak?”, toddy bertanya, dan aku jawab “iya tod, bau angus, sepertinya ada yang kebakar”, lalu kami berdua dikejutkan oleh asap yang keluar dari tv, “wah mon, kenapa dari tv ku keluar asap gitu..?!!” toddy berkata dengan kencang sambil melihat ke belakang tv, dimana asap itu berasal, lalu toddy mengambil obeng yang berada di pinggir tv, kemudian dia mencolok-colok bagian belakang tv tersebut dengan obeng, lalu “ Ceeessss… BLEETAAKK…!!!”,, televisi tersebut meledakkan percikan listrik yang lumayan besar, sehingga toddy tersentak kaget dan terlempar sejauh dua meter, “TV sialan…!!!” toddy menjerit sewaktu melayang di udara, akhirnya toddy mendarat lagi di lantai untuk kedua kalinya.Aku mendekat ke arah toddy yang sedang terlentang di lantai, aku menatap dingin kearah wajahnya, seraya bilang “ kamu gak apa-apa, tod?”Aku dan tod duduk di sofa, mencoba menenangkan diri setelah kejadian yang kami alami, lalu vina membawakan kami dua gelas es jeruk, vina adalah adik toddy yang masih kuliah di salah satu universitas di Bandung, seperti halnya jeruk, vina membuat suasana segar kembali, dengan senyumannya,kami bertiga pun mengobrol hingga sore mengenai banyak hal, tentang televisi yang meledak, juga tentang tayangan televisi yang meledak juga. Menjelang maghrib aku pamit pada mereka berdua sambil membawa tv yang akan diperbaiki olehku, aku dan toddy telah sepakat agar televisi ini diperbaiki di rumahku saja.***Esoknya, televisi telah selesai kuperbaiki, sehingga nanti sore aku dan toddy bisa nonton bareng pertandingan sepak bola yang sudah ditunggu-tungu, tod pasti senang sekali, karena takkan ada lagi sengatan listrik yang berasal dari kabel tv-nya, atau ledakan asap yang mengejutkannya akibat korslet dari komponen televisi.Tapi ini sudah pukul 2 siang, padahal nanti jam 4 nanti acara pertandingan tersebut akan di tayangkan, ah.. ini gara-gara televisi yang menahanku, aku masih saja bermalas-malasan di ranjang, seperti kemarin, nonton acara yang masih membosankan, seperti kemarin.****Satu pelajaran bagiku adalah, ternyata televisi itu berbahaya, selain kita bisa tersengat listrik seperti yang toddy alami, televisi juga bisa berbahaya lewat tayangan yang ada didalamnya, aku tidak harus aniti televisi, tapi aku tak mau dikutuk oleh tabung ini karena mengkonsumsi acara yang buruk, mentalku bisa dihancurkan oleh tabung ini, tabung ini memaksaku untuk konsumtif dengan iklan-iklannya yang menggiurkan, tabung ini memaksaku bersedih lewat acara musiknya yang lirik-liriknya menyedihkan, tabung ini memaksaku percaya pada sandiwara-sandiwara di dalamnya, tabung ini memaksaku mengalami simulasi tawa oleh humor-humor yang tidak membangun, lalu ketika aku telah menganggap bahwa tabung ini adalah realitas, maka sesungguhnya tabung ini telah mengutukku.Oh… emon, aku ingin bicara pada diriku sendiri, pada toddy, pada vina, pada tetangga dan pada yang lainnya, bahwa aku sebenarnya akan ke rumah toddy lagi, memberikan televisinya yang selesai di perbaiki, dan aku akan mengobrol lagi bersama vina dan toddy, duduk di sofa lagi, minum es jeruk lagi, nonton tv lagi, dan nonton acara buruk (TIDAK) lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Cheap Web Hosting | new york lasik surgery | cpa website design