Tidak ada kebaikan bagi pembicaraan kecuali dengan amalan.
Tidak ada kebaikan bagi harta kecuali dengan kedermawanan.
Tidak ada kebaikan bagi sahabat kecuali dengan kesetiaan.
Tidak ada kebaikan bagi shadaqah kecuali niat yang ikhlas.
Tidak ada kebaikan bagi kehidupan kecuali kesihatan dan keamanan

Sabtu, 17 September 2011

KURAIH CINTA-NYA KU GENGGAM CINTAMU bag.1

Pagi hari, tatkala sang mentari masih malu-malu untuk menampakkan cahayanya pada semesta.di depan sebuah rumah seorang wanita paruh baya sedang menyapu halaman yang di penuhi dedaunan kering yang berjatuhan dari pohon mangga. Semilir angin pagi menyapa dengan kehangatannya seiring suara batuknya yang sesekali terdengar.

Tak berapa lama kemudian,seorang gadis berkerudung memasuki halaman rumah dengan mengendarai sepeda. ia tak lain putri sang ibu yang baru pulang mengantar kue yang di titipkan di warung.

'' MasyaALLAH, mamak kenapa di luar pake nyapu lagi kan mamak masih sakit'' kata sang gadis begitu turun dari sepedanya.

''mamak tidak apa-apa Lya, justru mamak akan tambah pusing jika di kamar terus''

'' iya tapi nanti kalo mamak sakit lagi gimana? Batuknya mamak belum sembuh, ingat pesan dokter ika mamak harus banyak istirahat, sudah biar Lya yang menyapu saja '' Lyana mengambil sapu lidi dari tangan ibunya.

'' kamu ini, sudah seperti Dokter Ika saja Lya, protes melulu dari tadi ''

'' iya habis mamak nggak mau mendengarkan Lya sih, padahal semua ini demi kesehatan mamak. Si Dewi kemana lagi bukannya ini tugasnya'' Lya masih terus menyapu sementara matanya tertuju ke dalam rumah mencari adiknya.

'' Dewi mamak suruh ke pasar untuk membeli benang''

''Benang untuk apa mak? ''

'' pakaianan bu keuchik belum selesai mamak jahit, mamak nggak enak sudah seminggu yang lalu di berikan ''

'' tapi mamak masih sakit, nggak boleh menjahit dulu'' Lyana menyudahi menyapu, kemudian mengikuti mamaknya yang duduk di bangku di bawah pohon mangga.

Sang ibu menatap Lyana, wajah dan sifatnya mengingatkannya pada ayah Lyana, lelaki yang sangat di cintainya yang kini telah meningggalnya untuk selamanya. Dalam hati ia berkata ' Ayah, ALLAH mengantikan sosokmu dalam hidupku dengan kehadiran Lyana dan sesuai dengan harapanmu sekarang Lyana sudah mengajar di SD AL SUNNAH tempat ayah mengajar dulu,Dewi sebentar lagi Lulus SMU, Ilham sesuai dengan wasiatmu tlah ku titipkan di Ponpes Fatanah'


'' mamak kenapa melamun? '' tanya Lyana

mamak tersenyum menatap Lyana '' mamak sedang membayangkan seandainya ayahmu sekarang ada disini tentu ia akan sangat bangga padamu yang sangat perhatian pada keluarga kita, ah... Sudahlah kenapa ibu jadi sedih gini ya. Lya ayo siap-siap bentar lagi mau ngajar kan? '' mamak hendak berjalan masuk kerumah.

Lyana memeluknya dari belakang
'' lho kenapa ini? '' tanya ibu murni heran dengan tingkah putrinya.

'' terima kasih mak, berkat doa dan kerja keras mamak Lya dan adik-adik bisa hidup dengan baik sekarang Lya sayang mamamk ''

Ibu murni mengganguk pelan, tetesan bening tak terasa telah membasahi pipinya, tapi ia tak mau Lyana mengetahuinya, maka segera di hapus. Kemudian di peluk putrinya dengan penuh cinta.

'' mamak juga sayang sama Lya, Dewi dan Ilham. Bahkan rasa sayang mamak melebihi apapun yang ada di dunia ini ''

Lyana masih memeluk ibunya ketika Dewi adiknya pulang.
'' wah... Sepertinya ada cerita baru ini. Aku sudah ketinggalan ya? '' ucap Dewi dengan sapaannya yang khas.

Ibu murni tersenyum, Lyana melepaskan pelukan ibunya.

'' kamu ini ngagetin saja dewi'' Lyana tersenyum

'' Biasa kak, bakat terpendam. Tapi mamak kenapa sih pagi-pagi udah ada adegan pelukan sambil nangis-nangis segala? ''

'' Adengan-adengan, memangnya film apa wi '' timpal bu murni

'' iya, sapa tahu Kak Lyanan dapat tawaran main film kalee... '' canda Dewi

'' Hus.... Kamu ini suka ngasal kalo bicara. Udah dapat pesanan mamak? ''

'' Beres mother, ini benangnya'' Dewi menyerahkan bungkusan kantung plastik pada ibunya.

Lalu mereka masuk kedalam rumah, sementara ibu menjahit Lyana bersiap berangkat mengajar di SD AL SUNNAH. Dewi juga bersiap berangkat ke sekolah, saat ini Dewi masih duduk di Kelas 3 SMU.

¤ ¤ ¤

Beberapa hari kemudian keadaan bu murni semakin membaik.

'' Lyana, kamu benar-benar tidak bisa meluangkan waktu untuk mengikuti pengajian dengan ibu-ibu di masjid jum'at besok?'' tanya bu murni.

Pagi ini ia menemani Lyana sarapan dengan pertanyaan yang sama seperti yang di ajukan semalam.

Lyana tersenyum ''kalo jadwal mengajar Lya untuk besok kosong mak. Tapi Lya sudah janji mau mengantikan bu ani menemani anak-anak ke Bank''

'' ke Bank? Ada acara apa anak-anak AL SUNNAH ke bank?'' tanya bu murni lagi dengan sorot mata penuh tanya.

Lyana tersenyum geli melihatnya sambil meneguk teh hangat ia berkata ''mamak kenapa jadi melotot gitu?''

'' anak-anak kecil di bawa ke bank ya untuk apa?''

Dewi keluar dari kamarnya dengan seragam sekolah rapi dan jilbab putihnya, menambah keayuan wajah putihnya. Tapi ia tak mau ketinggalan untuk memberikan komentar atas pertanyaan ibunya.

'' namanya juga Bank mak, orang-orang kesana untuk menabung. Murid kak Lyana mau di ajarkan cara menabung agar menjadi generasi yang Rajin menabung gitu ceritanya ''

'' ini anak kebiasaan deh, kalo orang lagi ngomong ikut nimbrung saja. Ayo sarapan dulu ntar tlat lagi'' tegur bu murni pada Dewi

'' oke mamak, oya kak memangnya bu Ani kemana?''

'' Ibu Ani kemarin sore pulang kemedan karena mertuanya meninggal'' jelas Lyana

'' Innalilahi wa innalilahi rajiun '' ucap mamak dan dewi bersamaan.

'' ya sudah Lya berangkat ngajar dulu ya, Dewi mau bareng kakak?

'' kakak duluan deh, Masih ingin menikmati nasi goreng masakan mamak ini '' Dewi mengacukan jempolnya pada kakaknya.

Lyana tersenyum melihat tingkah adiknya. Segera ia pamit menuju sekolah tempatnya mengajar.

¤¤¤

Lyana mengajar Sekolah Terpadu yayasan AL SUNNAH SD-SMP-SMU, Lyana mengajar di SD dengan ijazah PGSDnya. Lyana adalah sosok guru yang ramah dan sangat di cintai oleh murid-muridnya tak jarang ia banyak mendapatkan apresiasi dari guru-guru lain di Yayasan AL SUNNAH, tapi itu semua tak pernah membuatnya jadi berbangga hati karena ia justru semakin banyak belajar tentang dunia pendidikan anak-anak. Baginya menjadi guru adalah sebuah anugrah terindah dari ALLAH dalam hidupnya. Dan ia mencoba menjalaninya dengan penuh keihklasan dan rasa tanggung jawab. Baginya dunia anak adalah dunia yang paling menyenangkan saat bisa selalu bersama mereka, bermain dan belajar.

Lyana sedang memeriksa pekerjaan rumah muridnya ketika ibu Rosima memanggilnya keluar kepala sekolah. Ia segera menuju ke luar sekolah

'' Assalamualaikum... '' sapanya saat membuka pintu

'' wa'alaikum salam,silahkan masuk ibu Lyana '' jawab pak Rifat kepala sekolah.

Lyana segera masuk di ikuti ibu Rosima. Ia melihat seorang pria berdiri di hadapan pak Rifat

'' Bu Lyana kenalkan ini Bapak Farid, untuk sementara beliau akan mengantikan Ibu Ani '' ucap pak Rifat panjang lebar sembari memperkenalkan pria yang berdiri di depannya.

Lyana menoleh sejenak pada pria yang bernama Farid itu sambil menelungkupkan kedua telapak tangannya di dada, saat matanya menangkap wajah sosok di hadapannya itu, cess....cess.... Entah kenapa jantungnya tiba-tiba berdetak kencang, begitu pula dengan Farid ia sangat mengenal sosok di hadapannya.

'' Cut Lyana Lestari kan? '' tanya Farid

'' Iya '' Lyana menundukkan kepalanya.

'' kalian sudah saling kenal?'' tanya Pak Rifat

'' Lyana ini teman SMP saya pak, teman dari kecil malah. Cuma sudah hampir 4 tahunan kami tidak bertemu. Iyakan Lyana '' jelas Farid

Lyana mengganguk '' iya pak ''

'' Subhanallah, tadinya saya baru mau meminta ibu Lyana memberikan memberikan gambaran tentang sistem pembelajaran di sekolah kita ini pada Pak Farid, semoga ibu bisa membantunya ''

''InsyaALLAH pak, saya akan mencobanya, ada lagi pak? ''


'' tidak. Saya rasa itu saja bu. Terima kasih ''

'' baiklah pak. Saya juga ada jam mengajar sepuluh menit lagi. Saya permisi Assalamu'alaikum.. ''

'' wa'alaikum salam ''

Lyana segera keluar dari ruangan pak Rifat.

Sementara Farid menatap kepergian Lyana dengan decak kekaguman sampai detik ini dia tidak menyangka Lyana teman kecilnya kini sudah menjadi seorang guru dan mengajar di tempat ini.

'' Pak Farid ini jadwal mengajar untukmu'' ucap Pak Rifat

'' iya. Terima kasih pak ''

¤ ¤ ¤

0 komentar:

Posting Komentar

 
Cheap Web Hosting | new york lasik surgery | cpa website design