Tidak ada kebaikan bagi pembicaraan kecuali dengan amalan.
Tidak ada kebaikan bagi harta kecuali dengan kedermawanan.
Tidak ada kebaikan bagi sahabat kecuali dengan kesetiaan.
Tidak ada kebaikan bagi shadaqah kecuali niat yang ikhlas.
Tidak ada kebaikan bagi kehidupan kecuali kesihatan dan keamanan

Minggu, 12 Desember 2010

28 SEPUCUK SURAT Dl HARI PENGHABISAN RESEP

Tiara belum juga bisa menerima kenyataan yang dihadapinya.
Dua hari lagi rombongan pengantin putra dari Aceh
akan datang. Ia masih tidak percaya bahwa bukan Fadhil
Mutahar yang akan menjadi suaminya. Ia merasa dua hari
masih bisa digunakan unhuk mengubah segalanya.
Pagi ihu setelah shalat Subuh ia menulis sepucuk surat
untuk Fadhil. Itulah usahanya yang paling penghabisan untuk
mendapatkan cintanya. Cut Mala ia paksa untuk mengantarkan
surat itu kepada orang yang ia damba.
Fadhil sudah menyiapkan diri untuk menghadapi hari
yang sangat berat baginya. Kata -kata Azzam menyitir sepenggal
kalimat Ibnu Athaillah terus tergianggiang di kepala.
Habiburrahman El Shirazy
340
Ilyas Mak’s eBooks Collection
"Tidak ada yang bisa mengusir syahwat atau kecintaan pada
kesenangan duniawi, selain rasa takut kepada Allah yang menggetarkan
hati, atau rasa rindu kepada Allah yang membuat hati
merana!"
Ia telah menyadari sepenuhnya, bahwa cintanya kepada
Tiara yang sedemikian dahsyat menjajah hatinya hanya bisa
diusir dengan menghadirkan rasa cinta, rindu, dan takut kepada
Allah yang memenuhi seluruh hati dan jiwa. Dengan sekuat
tenaga ia mulai menata hati dan jiwanya. Ia telah berusaha
sebisa mungkin menghadirkan Allah dalam hatinya, dan mem -
buang yang selain Dia. Meskipun itu adalah hal yang sangat
berat ia rasa. Namun ia terus berusaha dan berusaha.
Hari itu Fadhil puasa, saat teman-temannya tidak puasa.
Ia memilih di rumah saja saat teman-temannya, rekreasi menelusuri
sungai Nil ke Qanathir El Khairiyyah. Hanya ia dan
Azzam yang di rumah. Azzam asyik dengan membaca kitab Al
Hikam-nya. Sementara dirinya berusaha menenteramkan jiwanya
dengan membaca sejarah hidup para tabi'in 74 yang mulia.
Pagi itu Cut Mala datang menemui kakaknya. Datang
mengantarkan surat yang diamanahkan kepadanya.
"Kak, ini ada surat dari Kak Tiara. Katanya sangat penting.
Kakak diminta langsung membacanya dan langsung
menjawabnya. Saya diminta membawanya."
Fadhil agak kaget mendengar apa yang dikatakan adiknya.
Kaget bercampur penasaran, gembira, dan kecewa. Ia
penasaran apa gerangan isi surat itu. Gembira karena yang
menulis adalah Tiara. Itulah untuk pertama kalinya ia menerima
surat dari orang yang sesungguhnya ia damba. Dan
kecewa karena ia merasa tidak berhak lagi mendambakannya.
Dengan tangan sedikit gemetar ia terima surat itu. Ia agak
ragu. Ia menatap Mala.
"Bacalah Kak sekarang juga," ucap Mala meyakinkannya.
Perlahan ia ambil surat dari amplopnya dan ia baca.
74 Tabi'in adalah orang-orang saleh yang bertemu para sahabat Rasulullah Saw.
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
341
Ilyas Mak’s eBooks Collection
Kepada
Kakakku sekaligus ustadzku,
Ustadz Fadhil Mutahar
Yang sangat aku hormati dan yang, aku harus mengakuinya
secara tertulis, SANGAT AKU CINTAI.
Assalamulaikum wa Rahmatullah wa Barakaatuh.
Doaku mengawali isi surat ini, semoga yang menulis surat ini
dan yang membaca surat ini diampuni dosa-dosanya oleh Allah
‘Azza wa Jalla. Jika mengharapkan cinta seseorang adalah berdosa
semoga diampuni oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Jika menulis
surat demi cinta adalah dosa maka semoga Allah ‘Azza wa Jalla
mengampuni orang yang menulisnya.
Kak Fadhil tercinta,
Surat ini adalah usaha penghabisanku untuk mewujudkan
harapanku, dan untuk meyakinkan diriku bahwa cinta bisa mengubah
nasib seorang gadis malang yang kini berada di ujung pedang.
Kak Fadhil tercinta,
Aku harus berbuat apa Kak agar bisa hidup dengan orang
yang aku damba? Dan orang itu adalah kakak. Perasaanku terhadap
kakak sesungguhnya sangat jelas, sejelas matahari di siang
hari, dan purnama raya di malam hari. Begitu ada yang datang
melamarku aku minta pertimbangan kakak dengan harapan kakak
menunjukkan rasa cinta dan cemburu. Tapi yang aku dapatkan
adalah sikap tinggi hati, kakak menyarankan agar aku terima
saja lamaran itu. Mendengar saran kakak itu terus terang
hatiku geram dan marah, maka seketika itu tanpa pikir panjang
aku terima lamaran itu. Saat itu aku tidak berpikir bahwa
sesungguhnya aku belum bisa menerimanya.
Kak Fadhil tercinta,
Habiburrahman El Shirazy
342
Ilyas Mak’s eBooks Collection
Aku tahu kalau kakak juga mencintai saya. Aku bisa membacanya
dari sikap kakak selama ini. Sejak kakak pertama kali
bertemu dengan diriku. Dan saat itu aku menjadi murid kakak.
Sampai saat aku menginjakkan kaki di Mesir dan kakak termasuk
tim yang menjemput diriku dan teman-temanku. Sampai
ketika aku sudah tinggal di Mesir.
Selama ini tanpa bicara sepatah kata kakak sudah menunjukkan
dan mengisyaratkan rasa cinta kepadaku. Aku memang
diam, karena seorang gadis memang sebaiknya diam dan menunggu.
Aku menunggu keberanian kakak untuk meminangku. Sungguh,
Kak, aku menunggu. Aku sempat berpikir, mungkin kakak
akan menunggu sampai kakak selesai kuliah. Dan aku siap
menunggu. Sampai lamaran itu datang. Aku beritahukan kepada
kakak, dengan harapan kakak memberikan ketegasan. Memberikan
harapan yang lebih bisa dipertanggungjawabkan.
Namun apa salahku Kak? Apa? Sampai kau begitu tega
membabat semua harapanku. Apa salahku sampai kau begitu
tega melukaiku? Dan juga melukai dirimu sendiri.
Kak Fadhil tercinta,
Dengan surat ini, aku mengajak kakak untuk rendah hati.
Dan aku mengajak kakak untuk berani. Berani bertindak, berani
melangkah agar kita tidak lebih sakit lagi. Aku bisa merasakan
betapa sakitnya kakak menjadi penanggung jawab acara
pernikahan nanti (jika itu terjadi). Betapa sakitnya kakak harus
mendendangkan nasyid di hadapan kami? Aku sendiri merasakan
sakit berlipat-lipat saat merasakan betapa akan sakitnya diri
kakak saat itu.
Aku sendiri akan sangat sakit, dan entah apakah aku nanti
bisa menahannya, ketika mengetahui yang mengakad diriku benarbenar
orang lain, bukan kakak. Yang berbahagia di pelaminan
adalah orang lain dan bukan kakak. Sementara kakak hanya
menjadi penghibur para tamu yang sedang menikmati hidangan.
Kak Fadhil tercinta,
Masih ada waktu. Ini memang sudah terlambat. Namun
masih bisa diperbaiki selama akad nikah itu belum terjadi. Kak,
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
343
Ilyas Mak’s eBooks Collection
dua hari lagi mereka akan datang. Hari berikutnya akad nikah.
Dan hari berikutnya pesta walimah. Kalau kakak mau, aku
akan katakan supaya mereka membatalkan semuanya. Dan aku
akan jelaskan semuanya. Biarlah kerugian di pihak calon pengantin
lelaki nanti aku yang merampungkannya.
Jika kakak mau dan jika kakak berani. Sebab risiko selanjutnya
adalah aku dan kakak yang akan menghadapi. Memang
kita akan menantang badai. Tapi bukankah pencinta sejati selalu
siap menantang badai. Aku yakin kakak adalah seorang pencinta
sejati. Ya, kakak adalah seorang pencinta sejati yang gagah berani,
yang siap mengarungi penjalanan panjang hidup dengan gagah
berani pula: demi orang-orang yang dicintai.
Dan dengan menulis surat ini aku telah memulai. Karena aku
juga ingin menjadi pencinta sejati. Selanjutnya tinggal kakak,
apakah kakak punya nyali?
Kak Fadhil tercinta,
Aku berharap kakak tidak lagi tinggi hati.Aku berharap
kakak menyambut baik maksud surat ini. Inilah harapan terakhirku.
Juga; harapan terakhir bagi kakak jika kakak memang
memiliki rasa cinta yang sama denganku. Jika kakak tidak
menyambutnya, maka ketahuilah sesungguhnya yang menghujamkan
pedang ke jantung gadis malang penulis surat ini adalah dua
tangan kakak yang sangat jahat. Sesungguhnya yang memenggal
leher gadis penulis surat ini adalah tangan algojo kakak yang
kejam. Aku berharap itu tidak terjadi.
Kak Fadhil tercinta,
Aku tunggu jawabannya. Segera. Langsung jawab seketika
surat ini telah kakak baca. Sebab tak ada lagi waktu yang tersisa.
Maafkan jika hal ini kakak anggap menambah dosa.
Wassalam,
Yang sungguh mencintaimu
Tiara Kemala Putri
Habiburrahman El Shirazy
344
Ilyas Mak’s eBooks Collection
Tubuh Fadhil bergetar hebat. Rasa cinta dan damba pada
Tiara yang nyaris pupus kembali bertunas. Wajah Tiara yang
memohon penuh iba kepadanya terbayang di pelupuk mata.
Kata-kata Tiara dalam suratnya terngiang-ngiang kembali,
Kak Fadhil tercinta,
Aku berharap kakak tidak lagi tinggi hati. Aku berharap kakak
menyambut baik maksud surat ini. Inilah harapan terakhirku. Juga
harapan terakhir bagi kakak jika kakak memang memikili rasa
cinta yang sama denganku.
Fadhil goyah. Hatinya oleng. Ia kembali terbayang dengan
kata-kata Tiara selanjutnya,
Jika kakak tidak menyambutnya, maka ketahuilah sesungguhnya
yang menghujam-kan pedang ke jantung gadis malang penulis
surat ini adalah dua tangan kakak yang sangat jahat. Sesungguhnya
yang memenggal leher gadis penulis surat ini adalah tangan
algojo kakak yang kejam. Aku berharap itu tidak terjadi.
Atas ajakan tawaran dan ancaman itu perasaannya
mengiyakan. Namun akal sehatnya menentang habis-habisan.
Ada pertarungan dahsyat dalam batinnya. Ia tidak bisa memutuskan.
Hatinya pilu. Wajahnya jadi biru. Seluruh otot-ototnya
terasa kaku.
"Ada apa Kak? Apa yang terjadi?" tanya Mala melihat
perubahan muka kakaknya.
Fadhil menarik nafas.Terasa nyeri. Dadanya terasa sakit
sekali. Tapi ia berusaha menahan dan menguatkan diri. Ia tak
mau lagi masuk rumah sakit, meskipun cuma sehari.
"Bacalah surat ini. Dan tolong bantu kakak untuk mengambil
keputusan," ujar Fadhil dengan suara parau. Cut Mala
mengulurkan tangan mengambil surat itu dan membacanya
kata demi kata. Fadhil memperhatikan wajah adiknya dengan
seksama. Perlahan-lahan mata adiknya itu berkaca-kaca. Tak
selang berapa lama Cut Mala telah selesai membaca dengan
muka yang sama pucatnya dengan kakaknya.
"Aku bisa merasakan harapan yang dirasa Kak Tiara.
Namun setelah urusan pernikahan itu sedemikian matangnya,
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
345
Ilyas Mak’s eBooks Collection
panitia telah terbentuk, dan dua hari lagi mereka akan datang,
Mala rasa menerima surat ini kakak benar-benar bagai makan
buah simalakama."
"Lalu apa yang sebaiknya kakak lakukan Dik. Tolong
kakak kasih saran?"
"Kak, Mala tidak bisa kasih saran. Sebab perasaan Mala
tidak jernil1 lagi. Perasaan Mala sangat terlibat di sini. Terus
terang Mala juga sangat ingin Kak Fadhil bersanding dengan
Kak Tiara. Aku sendiri jika jadi Kak Tiara mungkin akan lebih
nekat lagi. Lebih baik kakak minta saran segera pada orang
yang pikirannya masih jernih dan bisa menjaga rahasia ini."
"Tidak ada siapa-siapa di rumah ini kecuali Kang Azzam
yang sejak pagi belum keluar dari kamarnya."
"Minta saran dia saja."
Fadhil ragu. Ia sudah bisa meraba Azzam pasti akan
memberi jawaban yang tidak jauh berbeda dengan yang pernah
diberikan kepadanya. Fadhil sebenarnya mencari saran
yang lebih mendukung ajakan Tiara.
"Cepat sana Kak, minta saran pada Kang Azzam. Sebab
kakak harus segera menjawab hari ini juga!" Cut Mala mendesak.
Dengan berat hati Fadhil bangkit menuju kamar Azzam.
Azzam ternyata masih duduk di meja belajarnya. Di
hadapannya bukan lagi kitab Al Hikam tapi kitab Tafsir Ayatul
Ahkam. Tanpa basa-basi lagi Fadhil menjelaskan kesulitan
yang dihadapinya. Ia minta Azzam membaca surat yang diterimanya.
Azzam langsung membacanya dengan seksama.
"Bagaimana Kang? Apa yang harus saya lakukan Kang?"
tanya Fadhil melihat Azzam selesai membaca.
Azzam menatap wajah Fadhil dengan tatapan serius, lalu
berkata tegas,
"Jika kau memang berani menantang badai. Badai yang
tidak hanya di dunia, tapi juga badai di akhirat kelak, maka
kau bisa ikuti ajakan Tiara! Dan dengar baik baik kata -kataku
Habiburrahman El Shirazy
346
Ilyas Mak’s eBooks Collection
ini Fadhil, jika kau mengiyakan ajakan Tiara, maka kau akan
merusak tatanan. Kau bukan seorang lelaki sejati tapi kau seorang
munafik, pengkhianat yang menikam saudaranya sendiri.
Coba bayangkan berapa banyak yang akan sakit jika ide gila
Tiara itu kau dukung dan kau turuti.
"Dhil, percayalah padaku, jika Tiara itu jadi menikah
dengan Zulkifli setelah akad dan menemui malam pertama dan
bulan madu, seluruh kenangannya denganmu akan hilang. Ia
hanya akan mencintai suaminya, orang yang pertama menyentuhnya.
Dan kau kelak, begitu menikah dan punya isteri juga
sama. Jika Tiara memang benar-benar tidak bisa menerima
Zulkifli tentu sejak pertama dia akan langsung menolaknya,
tanpa harus meminta pertimbanganmu. Tanpa harus mencari
dulu kepastian atau isyarat atau ketegasan, atau apalah namanya
darimu.
"Pesanku hanya satu, kau jangan jadi pecundang, jangan
jadi pengkhianat! Jadilah kau lelaki sejati. Kau jangan kalah
oleh perasaan. Sebagian perasaan itu datangnya dari nafsu
yang mengajak dosa. Tapi ikutilah petunjuk Nabi. Demi menjaga
rahmat dan kasih sayang sesama manusia dan khususnya
sesama Muslim, Baginda Nabi sudah memberikan petunjuk
yang indah bagi kita. Petunjuk dan tatakrama berkaitan
dengan melamar wanita. Beliau dengan tegas mengatakan,
'Haram hukumnya bagi seorang Muslim melamar di atas lamaran
saudaranya!' Kita dilarang melamar wanita yang telah duluan
dilamar orang lain. Kecuali kalau wanita itu memang telah
menolak, dan artinya masih kosong, tidak ada yang melamarnya,
maka kita boleh melamarnya.
"Apa yang kau lakukan jika kau turuti ajakan gila Tiara.
Kau kelak akan berhadapan dengan Baginda Nabi di depan
pengadilan Allah. Kau akan berhadapan dengan Zulkifli yang
harga dirinya kau injak-injak. Kau juga akan berhadapan
dengan keluarga Zulkifli yang kau rendahkan. Kau juga akan
berhadapan dengan seluruh teman-temanmu dari Aceh karena
kau telah menorehkan sejarah buram di tengah-tengah mereka.
Ketika Cinta Bertasbih Buku I
347
Ilyas Mak’s eBooks Collection
"Dalam pandanganku yang paling tepat kau lakukan adalah
beristighfar. Dan mintalah Tiara untuk sadar. Tetaplah
berjalan di jalan yang lurus, jalan yang telah digariskan oleh
Rasulullah Saw. Dan tetaplah kau jadi lelaki sejati. Tak usah
kau sesali apa yang terjadi. Ini mungkin yang terbaik bagi
kalian berdua. Jika ternyata takdirnya kalian memang akan
bersatu dan bertemu, maka Allahlah yang akan mengatur
semuanya. Apa bangganya kita mendapatkan cinta dari orang
yang kita damba, namun kita kehilangan cinta Allah 'Azza wa
Jalla. Apa bangganya?
"Dan terakhir ingat Dhil, pencinta sejati bukanlah seperti
yang ditulis Tiara dalam tulisannya. Pencinta sejati adalah
orang yang mencintai karena Allah dan rasulNya. Kukira
ketika menulis surat itu, perasaan dan pikiran Tiara sedang
oleng. Tidak jernih dan tenang. Dan dalam kondisi seperti itu,
setan dengan gampang merasuki perasaan dan pikirannya.
Hati-hatilah Dhil."
Fadhil mendengarkan dengan waiah terpekur. Kata-kata
yang ditulis Tiara yang mengharu-biru dalam suratnya seolah
hangus terbakar oleh kata demi kata yang disampaikan Azzam
dengan tegas dan berwibawa.
"Jazakallah Kang. Aku sudah tahu apa yang harus kuputuskan!"
"Semoga keputusan yang tepat dan terbaik."
"Semoga Kang."
"Amin."

0 komentar:

Posting Komentar

 
Cheap Web Hosting | new york lasik surgery | cpa website design